Minggu, 20 November 2016

INDENPENDESI MEDIA MASSA :“ POTRET MEDIA MASSA ERA REFORMASI”





 “ Kuasai media, maka kau kan menguasai dunia”. Itulah pepatah yang sering kita dengar, yang semakin tua eksistensi manusia, semakin terlihat kebenaran akan pepatah tersebut. Mungkin, itulah salah satu faktor penyebab berlomba-lombanya elit politik negeri ini, membangun relasi dengan pemilik media bertujuan untuk memuluskan jalan mereka dalam mencapai keinginan. Bahkan beberapa pengusaha  secara terang-terangan mulai mencoba  kebruntungannya dalam dunia politik dengan berbekalkan kepemilikan media tersebut. Ini bukanlah sebuah rekayasa tetapi berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan.
Konglemerasi dan kapitalisme media  yang terjadi di indonesia sangat marak. Dan bukan lagi sebuah rahasia bahwa media adalah bisnis yang sangat mengutungkan, yang mana konglemerasi media dan intervensi pemilik  media dalam memberikan informasi kepada masyarakat sesuai dengan apa yang mereka kehendaki, berkaitan dengan bidang ekonomi, sosial  bahkan politik. Jika itu yang terjadi pastinya  berita yang disampaikan tidak sesuai  dengan realita, yang mana berita yang disampaikan tidak netral alias untuk kepentingan pribadi bagi kandidat politisi tertentu untuk mendapatkan citra yang positif dari public.
Tidak usah jauh-jauh melihat USA, di negeri kita tercinta ini, ketidak-indepenan media massa dalam melaksanakan fungsi sebagaimana mestinya terlihat dalam pemilu 2014. Yang mana masing-masing kandidat di dukung oleh raksasa media massa . PDIP yang mengusung Jokowi-JK menggandeng Surya Paloh yang mana adalah pemilik Metro TV, sehingga berita yang dikeluarkan oleh Metro TV dan antek-anteknya selalu berkaitan dengan sepak terjang kedua politisi tersebut, dan alhasil yang ditampilkan adalah yang mampu mengangkat citra yang baik dan tidak ayal lagi terkadang menjelek-jelekan lawan politiknyaknya yaitu Prabowo dengan mengungkap Kasus yang membeilit Prabowo. Sedangkan Gerindra yang mengusung prabowo dengan menggandeng Aburizal Bakrie yang merupakan politisi dan juga seorang pengusaha yang memiliki TV One,memberitakan tentang kebaikan Prabowo demi mendapatkan simpati Public. Kedua media massa raksasa tersebut sudah jelas-jelas tidak independen.
Jadi bukanlah hal yang berlebihan jika hasil penelitian dari lembaga kenamaan Indonesia seperti PR2Media, RemoTV, Inmark Digital dan Masyarakat Peduli Media mengeluarkan statement yaitu “sebagian besar media di Indonesia belum menunjukkan independensi dan berpihak kepada kepentingan publik, bahkan terdapat kelompok media yang memiliki tendensi untuk menyembunyikan kebenaran”. Memang saja, kedua media massa raksasa tersebut bukan milik publik dan didanai oleh swasta tetapi menggunakan domain publik oleh karena itu sudah sepatutnya ketika menyiarkan berita dengan mengutamakan kejujuran dan keadilan sesuai fakta yang terjadi dilapangan.
Jika kita melihat secara terperinci salah satu fungsi media massa adalah sebagai pengamat lingkungan dari kondisi sosial politik yang ada ( Gurevitch dan Blumer (1990:270 )). Media massa berfungsi sebagai alat kontrol sosial politik yang dapat memberikan berbagai informasi mengenai penyimpangan sosial itu sendiri, yang dilakukan baik oleh pihak pemerintah, swasta, maupun oleh pihak masyarakat tetapi yang terajdi adalah sebaliknya. Media seharusnya memuaskan dahaga para pemirsanya dengan informasi yang aktual bukan pembohongan publik. Media seharusnya menjadi lidah bagi mereka yang yang haknya telah di rampas.Seharusnya media menjadi pedang untuk memerangi ketidakadilan, keberpihakan kepada kapitalis. Namun yang terjadi adalah digunakan oleh orang-orang  yang haus akan kekuasaan, yang haus akan pengakuan ,digunakan oleh manusia yang diragukan kemanusiaannya.Bila hal ini terus kita abaikan, apa yang akan terjadi kedepannya? Bagaimana dengan kondisi bangsa ini ? Bangsa seperti apa yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita ? Sungguh, ini adalah sebuah tragedi.

Melihat keadaan tersebut, kita tidak bisa hanya berharap dari kebijakan pemerintah.Bukan berarti kita tidak mempercayai waki-wakil kita di senayan, tetapi apalah yang bisa kita harapkan dari regulasi pemerintah berupa UU, kalau yang menginjak-injak UU tersebut justru dari oknum-oknum di negara ini. Apalah artinya UU apabila semuanya dapat dibeli dengan uang? Bagaimana kita berharap pada mereka, toh yang memuluskan jalan mereka adalah media dengan pembohongan publik yang begitu luar biasa?

Hal ini tergantung ditangan kita, sebagai masyarakat indonesia yang tidak ingin negara ini hancur. Oleh karena itu sebagai masyarakat yang masih merasa memiliki negara ini, sebagai masyarakat yang memiliki harga diri, sebagai masyarakat yang masih memiliki kepedulian sosial, sebagai masyarakat terdidik, dan berpendidikan, kita tidak hanya bisa melihat apalagi menikmati yang terjadi hari ini . Kita sebagai masyarakat harus cerdas dalam memilah media mana yang harus kita ikuti, media mana yang kita konsumsi, media mana yang beritanya benar-benar aktual, media mana yang memuat berita sampah dan berita yang  layak untuk disebarkan kepada masyarakat.
















                                                                












MILAD KE- 5O, KOHATI UNTUK INDONESIA




Kohati untuk indonesia
Didalam mukadimmah Pedoman Dasar Kohati  dengan mengutip sabda Rasulullah Saw yang berbunyi  Perempuan adalah tiang negara, bila kaum perempuan baik (berakhlak Karimah) maka negaranya baik dan bila perempunnya rusak (amoral) maka rusaklah negara itu”.Itu artinya bahwa,  sejak tahun 1966, Kohati masih memandang bahwa kaum perempuan masih perlu untuk diberdayakan sesuai dengan kodarat kemanusiaanya.
Tanpa terasa sudah setengah abad,korps hmi wati atau dikenal dengan kohati mendampingi hmi dalam membangun negeri ini. Tepatnya 50 tahun silam, 19 tahun setelah berdirinya hmi yaitu pada tanggal 17 september 1966, yang bertepatan dengan 2 jumadil akhir 1838 hijriah pada kongres ke VIII di solo.KOHATI adalah badan Khusus HMI, yang bertugas untuk membina,mengembangkan dan meningkatkan potensi HMI-Wati dalam wacana dan dinamika gerakan keperempuanan. Keberadaanya yang bersifat semi otonom yang lahir dari tubuh hmi, mencakup wilayah yang lebih luas bukan hanya intern kohati itu sendiri, melainkan untuk lingkungan kampus, masyarakat dan juga pemerintah untuk kepentingan umat. Layaknya KOHATI dari Indonesia dan Untuk Indonesia.
Salah satu tujuan berdirinya kohati ditubuh hmi merupakan jawaban dari setiap persoalan yang membelit HmI wati. Pada awalnya motif dari berdirinya kohati adalah karena depertemen keputrian yang tidak mampu lagi menampung aspirasi hmi wati dan adanya gejolak yang terjadi dimasyarakat terkait dengan PKI. Pembentukan kohati sebagai perang tanding terhadap idiologi PKI yang masuk melalui GERWANI. Jika dikatakan HMI merupakan kader ummat dan kader bangsa, dengan demikian HMI-Wati turut serta bersamanya menjadi kader wanita islam. Seperti yang termaktub dalam PDK Pasal 7, berkaitan dengan peran KOHATI  sebagai pencetak dan Pembina Muslimah sejati untuk menegekkan dan mengembangkan nila-nilai ke –Islamanan dan Ke-Indonesiaan.
Bukan lagi sebuah hal yang tabu, bahwa perempuan sebagai kaum yang termarginalkan, sebagai objek kekerasan seksual dan  yang dinomor duakan serta diskriminasi adalah hal yang sangat akrab dengan kehidupan perempuan. Menurut Lembar Fakta Catatan Tahunan Komisi Nasional perempuan pada 2016, kekerasan terhadap permpuan semakin meluas dan meningkat. Tercatat  kekerasan seksual ada pada peringkat ke dua. Bentuk kekerasan seksual tertinggi adalah perkosaan sebanyak 2.399 kasus. Diikuti oleh pencabulan sebanyak 601 kasus dan pelecehan seksual sebanyak 166 kasus. Untuk itu sudah sebuah kewajiban bagi kohati sebagai orgnisasi keperempuanan yang berbasiskan keislaman demi menciptakan masyarakat madani yang diridhoi oleh Allah SWT turut serta dalam meminilisasir kedzoliman yang terjadi untuk  kemaslahatan umat.
Di era globalisasi ini banyak bermunculan isu kesetaraan gender yang disuarakan oleh perempuan di berbagai belahan dunia, sebagai salah satu bentuk  “ Pemberotakan kaum perempuan” terhadap ketidakadilan.Salah satunya adalah kelompok-kelompok feminisme yang mengaku sebagai “ pejuang kesetaraan Gender” dengan paham dan idiologi yang tentu saja bertentangan dengan ajaran Islam. Salah satu tokohnya yang cukup terkenal yaitu Jassie Bernad mengatakan bahwa “Perkawinan adalah neraka bagi perempuan “. Disinilah peran Kohati diperlukan untuk memberikan contoh dengan menyuarakan kepada publik bagaimana kesetaraan gender yang ideal,yang menempatkan perempuan dan laki-laki sesuai koridornya. Lagipula Islam menjelaskan bahwa di sisi Allah SWT, manusia baik laki-laki mapun perempuan mempunyai derajat yangs sama , yang membedakan hanyalah ketaqwaannya.
Namun yang menjadi pertanyaannya adalah, apakah kohati moderen mampu berkarya seperti 2 srikandi HmI,Maisyarah Hilal dan Siti Zainah? Keduanya bersama 13 orang mahasiswa mampu mebentuk sebuah organisasi yang kita kenal sebagai HmI menjadi sebuah oraganisasi yang produktif dan memberikan banyak kontribusi untuk negara ini. Mampukah  peran kohati moderen membina perempuan Indonesia menjadi potret perempuan ideal yang bernuansa Islami dan Ke-Indonesiaan?
Menjadi KOHATI yang Ideal
            Sesungguhnya HMI memberikan kesempatan kepada HmI-Wati untuk berkarya dan memberikan  manfaat untuk masyarakat. Bahkan Islam sendiri juga memberikan ruang yang luas bagi wanita untuk mengaktualisasikan potensi dirinya.
·         Memiliki Ilmu Pengetahuan
Kohati diharapkan mampu menjadi teladan bagi perempuan Islam Indonesia yang berintelektual, berjiwa sosial, menjadi muslimah sejati dan melahirkan gagasan yang mampu membawa perubahan bagi bangsa. Kohati harus memiliki ilmu pengetahuan yang lebih dari pada perempuan-perempuan lainnya. Dengan ilmu ,derajat perempuan akan terangkat dan terlihat eksistensinya.Dengan pengetahuan yang dimiliki, kohati dapat mentransfer ilmu yang dimiliki kepada perempuan indonesia, agar semua perempuan indonesia menjadi perempuan yang cerdas. Sehingga posisi perempuan Indonesia di masyarakat tidak akan pernah termarjinalkan.
·         Memiliki penghasilan sendiri
Pada dasarnya KOHATI adalah mahasiswa, tetapi dalam ber-HmI, kohati mendapatkan banyak pengalaman seperti kewirausahaan dan pelatihan berbisnis lainnya. Ketika, KOHATI berada ditengah-tengah masyarakat, bekal yang dimiliki dapat digunakan untuk masyarakat. KOHATI memberikan kesadaran kepada masyarakat, supaya perempuan jangan terlalu bergantung kepada laki-laki. Justru ketergantungan perempuan terhadap laki-lakilah yang membuat perempuan dianggap lemah dan selalu berada di bawah laki-laki.
·         Berjiwa Sosial
Islam sangat menghargai perempuan yangmau berbagi dengan orang lain. Justru Allah sangat membenci orang yang kikir. Seperti sabda Rasulullah yang berbunyi ” Tangan diatas lebih baik, dari pada tangan di bawah”. Dengan berbagi, posisi perempuan akan semakin hebat baik dimata manusia maupun di mata Allah SWT.
·         Menghiasi diri dengan Akhlak Terpuji
Seseorang akan menjadi mulia dengan akhlak terpuji dan seseorang akan menjadi terhina apabila tidak berakhlak mulia.
Di Indonesia sendiri, salah satu tokoh emansipasi wanita adalah R. A. Kartini. Bukunya yang merupakan kumpulan surat yang dibukukan oleh Mr. J.H Abendanon dengan judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya adalah “Dari kegelapan menuju Cahaya” yang diterbitkan pada tahun 1911. Yang konon katanya R.A. Kartini mendapatkan inspirasi dari kalimat kitab suci Al-Quran ‘ mina dzulumati ila nuur’.

CONTOH MAKALAH KONSEP DIRI

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Kita diciptakan sebagai makhluk yang dibekali dengan akal pikiran dan juga sebagai makhluk sosial yaitu dalam menjalankan hidup kita sering kali berkomunikasi bukan saja dengan dori kita sendiri seperti berpikir tetapi juga dengan manusia lainnya. Interaksi sosial yang kita lakukan sebagai salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi kalau tidak maka akan terjadi penderitaan secara psikologis. Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara individu dengan individu lainnya, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan kelompok lainnya. Dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, terkadang kita menyadari bagaimana diri kita saat ini( actual self), bagaimana diri yang kita inginkan( ideal self), dan bagaimana diri kita seharusnya ( Ought self). Kita menyadari diri kita, sikap kita, dan seperti apa diri kita setelah mendapat informasi dari orang lain maupun dari pembelajaran diri kita kita.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa definisi konsep diri ?
2.      Faktor apasajakah yang mempengaruhi konsep diri ?
3.      Apa pengaruh konsep diri terhadap komunikasi interpersonal?



























BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI KONSEP DIRI

1.      Konsep diri adalah gambaran dan penilaian diri kita.
2.      William D. Brooks, konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita yang didapat ketika kita berkomunikasi dengan orang lain yang bersifat psikologis, sosial dan fisis
3.      Anita Taylor et al, konsep diri sebagai “ all you thing and feel about you, the entire complex of beliefts and attitudes you hold about yourself “.

B.     FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP DIRI

1.      Orang lain
Orang lain sangat berpengaruh dalam membentuk konsep diri kita. Presepsi orang lain adalah hal yang utama bagaimana kita untuk membentuk citra kita. Menurut Harry Stack Sullivan (1953) menjelaskan bahwa ketika kita diterima orang lain (presepsi positif) maka kita juga menerima diri kita, sebaliknya apabila kita ditolak oleh orang lain maka kita akan menyalahkan diri kita dan menolak diri kita.Namun  hal ini berlaku untuk orang yang dekat dengan kita seperti orang tua kita dan juga saudara-saudara kita yang mana dinamakan affective others-orang lain yang dengan mereka kita mempunyai ikatan emosioal oleh  Richard Dewey dan W.J. Humber (1965: 105).
2.      Kelompok Rujukan (Reference Group)
Setiap kelompok atau organisasi memiliki ciri khas dan juga norma-norma tertentu yang otomatis berbeda dengan oganisasi ataupun kelompok lain. Ada oragnisasi yang secara emosianal mengikat kita, dan berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri kita. Ini yang disebut kelompok rujukan. Contohnya adalah Ani bergabung dnegan UKM Islam di UNMER, nah otomotis cara berpakaian dan cara berperilaku Ani berbeda dengan individu lainnya yang bergabung dengan UKM basket.

C.     PENGARUH  KONSEP DIRI PADA KOM. INTERPERSONAL

Konsep diri adalah faktor yang sangat berpengaruh dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya.
1.      Nubuat yang dipenuhi sendiri
Contoh ketika saya menganggap bahwa saya seorang yang rajin , saya akan berusaha untuk rajin kuliah, membantu orang tua, mengerjakan tugas dengan rapi dan benar , otomatis nilai akademis saya dan non akademis akan meningkat baik dalam perkuliahan ataupun dalam keluarga. Nah hal ini disebut dengan nubuat yang dipenuhi sendiri. Nubuat yang dipenuhi sendiri ini adalah termasuk dalam komunikasi intrapersonal yaitu berkomunikasi dengan diri pribadi seperti berpikir. Apabila saya berpikir bahwa saya bodoh maka saya benar-benar akan menjadi orang bodoh, seperti kata pepatah kamu adalah apa yang kamu pikirkan.
Kesuksesan komunikasi Interpersonal bergantung pada kualitas konsep diri individu tersebut apakah positif atau negatif. Menurut William D.Brooks dan Philip Emmert (1976: 42-43) ada empat tanda orang yang memiliki konsep diri negatif yaitu:

·         Peka terhadap kritikan, indvidu tersebut menganggap koreksi sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya.
·         Responsif terhadap pujian, individu tersebut selalu senang terhadap pujian tetapi tidak pandai mengungkapkan pengakuan terhadap kelebihan orang lain.
·         Merasa tidak diseangi orang lain, merasa tidak diperhatikan.
·         Pesimis terhadap kompetisi yaitu keenganan untuk bersaing dalam membuat prestasi.

Sebaliknya konsep diri yang positif akan melahirkan pola perilaku komunikasi interpersonal yang positf, yaitu melakukan persepsi yang lebih tepat dan cermat. Orang yang memiliki konsep diri positif ditandai dengan lima hal :
·         Yakin akan kemampuan mengatasi masalah.
·         Merasa setara dengan orang lain.
·         Ia menerima pujian tanpa rasa malu.
·         Menyadari bahwa setiap individu memiliki berbagai perasaan.
·         Sanggup memperbaiki dirinya.

2.      Membuka Diri
Semakin banyak intesitas kita berkomuniaksi dengan orang lain maka pengetahuan tentang siapa diri kita akan semakin bertambah. Dengan kita membuka diri terhadap orang lain maka konsep diri akan menjadi  lebih dekat pada kenyataan dan kita cenderung menhindari sikap difensif, dan lebih cermat memandang diri kita dan orang lain.
Hubungan antara membuka diri dan konsep diri dapat dijelaskan dengan menggunakan teori Jauhari window yang diperkenalkan oleh Joseph Luth dan Harrington Ingham. Yang mana teori ini mengemukakan bahwa kemampuan seseorang untuk memahami dirinya sendiri baik perilaku perasaan dan pikirannya sendiri.

Description: KONSEP DIRI, TEORI JOHARI WINDOWS, KESADARAN DIRI, PERBEDAAN KARAKTERISTIK ORANG YANG TERBUKA DAN ORANG TERTUTUP
Original image : herusetianto.blogspot.com


WILAYAH TERBUKA
Segala aspek dalam diri, seperti tingkah laku perasaan dan pikiran selain diketahui oleh diri sendiri juga diketahui orang lain. Jika wilayah ini makin melebar, dalam artian dapat memahami orang lain  dan orang lain dapat memahami diri kita sehingga akan terjadi komunikasi yang baik. Sebaliknya jika wilayah ini makin menyempit berati komunikasi semakin tertutup.

WILAYAH BUTA
Segala aspek tingkah laku, perasaan dan pikiran diketahui orang lain tapi tidak diketahui diri sendiri/tidak disadari diri sendiri. Jika wilayah makin melebar dan mendesak wilayah lain maka terjadi kesulitan komunikasi. Wilayah ini ada pada tiap manusia dan sulit dihapuskan, kecuali mengurangi dengan cara bercermin pada nilai norma dan hukum.

WILAYAH TERSEMBUNYI/RAHASIA
Kemampuan yang kita miliki tersembunyi atau tidak diketahui orang lain. Ada dua konsep yaitu:
·         Over Disclosed (terlalu banyak mengungkapkan sesuatu hal yang harus disembunyikan juga diutarakan).
·         Under Disclosed (terlalu menyembunyikan sesuatu yang harus dikemukakan).

WILAYAH TAK DIKENAL
Yaitu wilayah paling kritis dalam komunikasi dimana aspek dalam diri kita yang tidak dikenali baik oleh kita sendiri dan juga orang lain. Ke empat wilayah johari windows adalah satu kesatuan yang terdapat dalam  dalam diri setiap orang. Prinsip berfungsi ke-4 kuadran tersebut yaitu :
·         Perubahan dalam satu kuadran akan mempengaruhi kuadran yang lain
·         Jika kuadran pertama sangat kecil berarti seseorang miskin kmunikas.
·         Pembelajaran interpersonal  dapat diartikan bahwa perubahan yang terjadi pada satu tempat kuadran akan mempengaruhi kuadran ditempat yang lain.

3.      Percaya Diri (Self Confidense)
Kepercayaan diri dapat menghilangkan ketakutan berkomunikasi atau dikenal sebagai communication apprehension. Orang yang takut berkomuniaksi akan menarik diri dalam pergaualan sehingga seperti katak dalam tempurung.

4.      Selektivitas
Menurut Anita Taylor et al ( 1977 :112 ) bahwa konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi. Konsep diri menyebabkan terpaan selektif, persepsi selektif, penyandian selektif dan ingatan selektif.
Contoh terpaan selektif yaitu setiap individu  dapat memiliki konsep diri yang berbeda berdasarkan majalah ataupun koran yang dibaca.
Yang dimaksut dengan persepsi selektif yaitu apabila saya mengkonsipkan diri saya yang negatif maka saya akan cenderung mempresepsi hal-hal yang negatif pada diri saya.
Contoh  ingatan selektif yaitu, saya dapat mengingat pemain bola klub Real Madrid dan juga daftar gaji semua pemain tetapi saya tidak mengingat nama tetangga saya.
Sedangkan penyandian selektif yaitu proses penyusunan lambang-lambang sebagai terjemahan dalam pikiran kita. Jika kita merasa keturunan memiliki uang banyak ( orang kaya) maka kita pasti tidak membeli baju yang murah diemperan toko tetapi di mall atapun di butik yang terkenal dan tentuanya harga dan kualitas yang terbaik.





BAB III
DAFTAR PUSTAKA

http://www.herusetianto.com/2015/02/konsep-diri-teori-johari-windows.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_intrapersonal